Selasa, 12 Juni 2012

3 Plus & 5 Plus : Graduation 2012.. This is Our SHOW!!

Graduation 2012: This is Our SHOWs… 


Let’s Make a Great Kicking Show…


Semula berawal dari sebuah “inspirasi” yang kita dapatkan dari sebuah film komedi. Ketika seluruh anak-anak plus telah menyelesaikan mapel Bahasa Inggris mereka dan sebagai reward atas kerja keras selama setahun terakhir, kami sepakat untuk menonton sebuah film anak-anak. Setelah sekian lama mencari film yang sesuai dan ada nilai-nilai yang bisa dipetik serta kelak bisa menginspirasi anak-anak untuk berkarya, maka kami secara bergiliran menonton dan membahas sebuah film yang mengisahkan tentang sebuah kelas anak SD yang bersama dengan Bapak guru nyentriknya membuat sebuah project yakni “Rock Band project”, yang mana mereka akan membentuk sebuah group band yang akan tampil di ajang contest rock band melawan para rockers-rockers dewasa. 



Kita bukannya ingin mengajarkan anak-anak untuk mencintai film atau musik rock akan tetapi kami ingin mengajari anak tuk belajar dari peristiwa atau cerita sukses orang lain. Dikisahkan dalam band tersebut semua anak dalam satu kelas bersatu dan menyatukan segala kecakapan mereka untuk mendukung Band tersebut. Jadi bermain band tidak hanya bagi siswa yang mahir nge-band saja akan tetapi semua yang terlibat seperti animasi background, tatanan busana, leadership dalam berlatih dsb. Satu hal yang paling utama bukanlah menjadi nomer satu melainkan menghasilkan sebuah karya yang terbaik dari apa yang bisa kita berikan. Itulah inti yang ingin kami ajarkan. 


Sebagai alternative tampilan maka, anak-anak plus kelas 3 dan 5 sepakat kerja bareng dan membuat sebuah drama situasi komedi yang ada unsur “mimpi, inspires dan colorful” yang merupakan cerminan budaya yang ada di Sekolah Mutiara Bunda.

The Children, The Police and The Nurses


Dari sini lahirlah sebuah drama komedi yang diberi judul “I have a dream”.. menggambil judul lagu pop Abba & Westlife. Sinopsisnya begini, adik-adik kelas yang tengah asyik bermain selepas ujian dikejutkan oleh beberapa peristiwa mulai adanya terrorist yang dengan sigap dilumpuhkan oleh kesatuan polisi nomer satu tanah air alias DENSUS 88 – (memupuk rasa nasionalisme nih ya) yang jelas-jelas memberikan inspirasi bagi anak laki-laki. Ada pula kejadian dimana seorang yang mengalami kecelakaan yang dengan sigap ditangani oleh team dokter dan suster –( yang ini jelas cita-cita anak yang paling favorite). lanjut kata, untuk mencapai semua itu maka adik-adik tersebut haruslah belajar giat untuk meraih mimpi mereka. Mereka dibimbing oleh seorang guru yang bijak dan seorang professor. Drama sendiri ditutup dengan alunan paduan suara para pemain sekalian. 




Kami sepakat menyatukan semua talenta kami.

Adik-adik kelas 3 yang senang bermain peran kebagian peran sebagai pemain anak-anak yang beraneka ragam budaya, ada yang etnis indocina yang diperankan oleh Vanya (3 Plus), anak Jawa tulen dengan logat dan dialect yang medhog (Dhiya, 3 Plus), ada juga anak gaul dari kota besar (Inez dan Areta), anak yang mahir berbahasa Inggris (Rafi dan Majalyn) selain itu ada juga anak yang selalu bertutur kata sesuai dengan EYD… Ejaan yang disempurnakan… 


Lain lagi dengan kakak kelas lima yang cowok. Kebetulan mereka rajin dan giat berlatih hip-hop maka tugas dan peran mereka tentunya tidak mudah… mengoreografi sebuah tarian hiphop dengan thema kesatuan polisi dalam melumpuhkan penjahat. Musiknya pun selera anak laki-laki yakni hip-hop dari soundtrack-nya Mission Impossible 1. Group ini digawangi oleh kak Aryandaru yang dengan penuh dedikasi berlatih hampir setiap hari. 




Lain lagi dengan para dokter, jarang khan menjumpai acara dance dengan kostum perawat atau nurse? untuk ini pun kakak-kakak kelas lima plus yang dikomando oleh Felicia dan Jessica berlatih keras menciptakan sebuah tarian yang feminism nan indah dengan alunan music pop. 


Baru kemudian yang lain juga ikut berperan, ada Febriana dan Dimas yang nantinya akan berdeklamasi secara singkat tentang kisah seorang pengajar dalam membimbing anak didiknya. Setelah semua kebagian job description- ya masing-masing, masih ada yang kurang… apa ya?... Sound and animasi! Kalau ini kita harus salut dengan yang namanya Christophorus Rinovan atau yang akrab dipanggil Ivan. Dia mau berkorban berkerja dibelakang panggung menyiapkan sound-sound selama proses latihan dan membuat film animasi pendek untuk background Police force Hip hop! Awesome Work Risto!
 

Learning from the process…


Sebenarnya bukan drama yang menjadi hal utama akan tetapi proses pembuatan drama itulah yang penting. Hal ini merupakan media pembelajaran nilai-nilai “EXTRA” bagi anak-anak kami yang mereka tidak dapatkan dalam mata pelajaran.

Disini anak-anak belajar bagaimana merancang “planning” dan “timeline management”. Bahkan dalam setiap latihan anak-anak belajar menciptakan detail-detail goal yang mereka bisa raih. Semisal penguasaan materi sudah harus 50%... mereka juga akan mengevaluasi setiap latihan yang mereka telah lakukan. 


Kinerja otak mereka akan terpacu ketika mereka berpikir baik secara individu maupun berkelompok. Mereka juga berusaha memecahkan problema-problema yang muncul seperti pemilihan costume dsb.  Yang berkesan, mereka mau juga bersusah payah menjadi pemain penganti sementara bagi teman-temannya yang pada hari itu (– latihan ) tidak bisa hadir. Sehingga program latihan yang mereka rencanakan pun jalan terus.  


Untuk me-running-kan hal ini semua, pastilah dibutuhkan figure kepemimpinan yang kuat maka disini kita juga tanamkan nilai-nilai leadership. Sebagai TOP LEADER kemarin kami menunjuk Agieus yang mengomando seluruh jalannya latihan. Dia dibantu oleh beberapa leader yang focus pada sub dept-dept kecil seperti dancing, animation seperti Ivandra (Leader Drama Scene 1 + 4), Arya (Leader Hip Hop Dance & Scene 2) dan juga Fio & Feli (leader Nurse Dance & Scene 3). Komplex bukan?...     


Nah… semua terbayarkan lunas dan penuh kepuasan ketika kamipun mendengar tepukan tangan dan appresiasi dari penonton…

Thank you very much… 

that’s for you Mom & Dad