Jumat, 17 Juni 2011

Ecological Friendly Technology FUN Learning at PPLH Seloliman


Ecological Friendly Technology Fun Learning


Banyak sekali kita jumpai dan bahkan dapatkan dengan mudah beragam hasil cipta karya rasa manusia.. didunia yang kita tinggali saat ini… salah satunya ialah … TEKNOLOGI…


Review Sejenak… sembari menikmati embusan angin pegunungan dan sambil sipping a glass of genuine Javanese coffee…wow… begitu enaknya… tak terkatakan….


Part one kita share khan betapa asyiknya belajar terjun kelapangan. Langsung merasakan dan mencium aroma hijaunya pegunungan plus kerbau pak Tani, lembabnya dan kotornya lumpur sawah dan naik turun bukit sembari bermandikan matahari pegunungan yang tak terasa bikin kulit kita semakin sawo matang atau makin hitam… tapi… itu tidak masalah bukan…? 


Senang… antusias… haus… lapar… panas terik… capai… menyatu menjadi Satu!!! MANTAAPPPP! Kata tersebut mengingatkan  saya pada Mr Pedro ketika belajar Bahasa Ibu kita.


Part two kita sharingkan proses pengelolaan mata air menjadi sumber energy 
sehingga menghasilkan PLTMH atau Micro Hydro power plant.. beserta segala keindahan yang tersaji dan kita jumpai dilapangan. Sejatinya yang kedua ini cocok sekali sebagai bahan pembelajaran anak didik kita dikelas dua s/d lima tentang pemberdayaan sumber daya alam disekitar kita.


Part three… kira-kira apalagi ya… cerita petualangan sudah, materi pembelajaran juga sudah… untuk kali ini kita bagi-bagi sesuatu yang Fun saja… yang unique dan tidak lupa mendidik serta menambah pengetahuan sains kita semua…. Setuju???... ya pasti lah… kalau tidak setuju, saya Mr Tidak akan tulis!!! Bener Khan???... just kidding koq!


Fun Learning @ PPLH


Di PPLH kemarin kita pada umumnya atau intinya belajar tiga hal: biology tentang tumbuhan dan manfaatnya, belajar mengurangi bagaimana usaha kita menjaga bumi ini agar tetap lestari atau terjaga dan belajar memanfaatkan sumber daya alam dengan BIJAKSANA! Atao lebih khususnya eco friendly.


Teknologi Tepat Lingkungan : 
Solar Energy = Energy Surya




Kira-kira mengapa kita memberdayakan sinar matahari sebagai Alternative energi... ya karena GAK PERLU BAYAR alias Murah… GAMPANG DIDAPAT… karena Negara kita terletak didaerah Khatulistiwa = Equator… dan juga… MINIM POLUSI yang dihasilkan… ! SIP!!! MANTAP!!!

Terus… pertanyaan kedua! Hmmm… bagaimana kita memanfaatkannya?... 

Untuk apa saja ya?

CHECK THeSe OUT!!!


Solar Water Heater


Lihat gambar disamping bukan?.... jangan salah lho ya… itu bukan Pyramid di Giza sebagai makam Raja-Raja Mesir atau yang terkenal dengan sebutan PHARAOH atau Fir’Aun…

Bentuknya aneh ya?... 


Pyramid kaca tersebut ialah Solar water heater. Tau khan fungsinya?... coba artikan namanya?... bangunan pyramid atau limas segi empat (mathematic bangun dasar dan Ruang atau 3D) yang memilki sisi sebelah barat, utara, timur dan selatan yang luasnya sama. 


Hal ini dimaksudkan agar bisa menangkap sinar matahari sepanjang tahun. Karena Negara kita berada di garis khatulistiwa yang mendapat sinar sepanjang tahun. Kedua, posisi matahari terbit dan tengelam, serta pada saat siang hari, dengan bentuk seperti itu maka Cell yang ada didalam kaca tersebut akan mendapatkan sinar sepanjang hari. 


Pada saat siang hari sinar akan diterima sama rata dikeempat permukaan bangunan  tersebut. Lho koq ada sisi utara dan timur juga? Gak bisa dibayangkan bila matahari terbit dari sebelah utara atau selatan, ini bagaimana Mr?.... kita tahu bahwa posisi sinar mentari tidak constant setiap masa, terkadang condong kea rah utara dan terkadang condong ke arah selatan maka dibuatlah limas atau prisma segi empat. 

 How does it work????....



Kurang jelas… Kita ZOOM aja ya…



Oke… Let’s KISS it!!! He he he

KiSS = KEEP IT SIMPLE SMARTY!!!

Kaca berguna untuk menangkap sinar surya yang panas itu dan berguna menjebak suhu panas didalam pyramid. EFEK RUMAH KACA… Panas tadi ditangkap juga oleh pipa besi warna hitam yang melingkar…
Kira-kira apa yang terjadi bila pipa besi mendapatkan panas?... kog bisa???.... RADIASI = heat transferring through air as media… kelas 4 nih ya…!
Lalu pipa panas tadi memanasi air yang ada di dalam tendon bagian bawah… air akan berubah menjadi HANGAT!!! 
  

TIPS: ketika terdengar sandi bunyi yang menandakan waktu mandi, CEPATLAH MANDI!!! Siapa CEPAT dia DAPAT AIR HANGAT TADI… 
Psssst!... Jumlah air hangatnya tidak banyak….  



Kamis, 16 Juni 2011

Micro Hydro Fieldtrip – PPLH Seloliman Trawas & Mutiara Bunda Teachers


Micro Hydro Fieldtrip – PPLH Seloliman Trawas & Mutiara Bunda Teachers


Sidoarjo, 14 Juni 2011


Saya teringat beberapa hal sewaktu field trip di PPLH SELOLIMAN, waktu itu kami berjalan melewati kampong menuju lokasi field trip… maka muncullah dibenak saya….


Ketika manusia hidup dalam kegelapan… kita tahu kita merasa terbatasi oleh kegelapan tersebut… mau membaca, GAK bisa enak karena gelap bukan? Mau keluar rumah? Takut gelap dan bahkan bisa dibayangkan bila kita hidup tanpa electricity dilingkungan kita?... apalagi pada zaman sekarang ini dimana zaman elektronik dan semua barang elektronik memerlukan Listrik! Gak bisa bayangin… dan saya merasa beruntung dilahirkan dan hidup di daerah yang hanya sekedar tinggal pencet saklar sudah bisa mendapat aliran listrik untuk mendukung kehidupan saya…
 

Sejarah nenek moyang kita dulu, mereka berusaha keras menciptakan cahaya.. buat dimalam hari. Maka lahirlah lampu obor dari batang bamboo yang diisi minyak dan diberi sumbu kain yang dibakar… ini merupakan cikal bakal lampu senter… ada juga lampu ublik… yang berbahan bakar minyak tanah… lalu berkembanglah menjadi lampu pijar, terus lampu neon dan banyak lagi… ya… Orang seperti Thomas Alfa Edison-lah yang bisa merubah dunia 
ini… 


Hal ini pula yang mendorong beberapa Alfa Edison-Alfa Edison yang ada PPLH untuk berkarya, terlebih karya mereka bukan hanya dinikmati oleh mereka sendiri tapi juga masyarakat sekitar…


Memangnya apa yang mereka hasilkan?....
tiada lain PLTMH atau Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro… 


Sejatinya, tidak kita jumpai sebuah sungai arus deras dan besar yang melintasi kawasan tersebut, yang ada hanyalah beberapa mata air pegunungan dari Gunung Penanggungan yang mengalir. Dari aliran tadi terbentuklah parit kecil yang menjadi energy kinetic utama PLTMH ini…



PLTMH ini sejatinya sudah terbangun sejak 1993 yang lalu, dan mereka berusaha tetap eksis sampai sekarang. Yang menarik Listrik yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik PPLH so ini namanya… SWADAYA.. berusaha atas usaha sendiri. Kalau SWALAYAN Apa hayoo?...


Selain itu, mereka juga membagikan listrik yang mereka hasilkan untuk kampong sekitar, dulu sih banyak yang mengunakan, tetapi sejak PLN masuk kawasan tersebut, saat ini hanya tinggal LIMA RUMAH warga yang dilayani. Serta, PLTMH ini juga menjual listrik yang mereka hasilkan ke PLN. 


Selain, itu keuntungan PLTA ini khan Micro hydro yang lebih banyak digunakan untuk wisata pendidikan dan petualang bagi siswa-siswa, so… Multi guna bukan?... TEPUK TANGAN donk bagi Putra-putri Tunas Bangsa!!!... Anybody wants to follow them?...


Oke… Guru Mutiara Bunda mendapat kesempatan untuk melihat lebih dekat PLTA. Walau kami semua hampir tahu banyak lha emank… semua guru sains… tapi apa salahnya.. kita ikut juga belajar!  Untung Doble!!!



Dari sumber air... Parit kecil... lalu menjadi Filter 01
Tahap pertama ialah membuat parit selalu bersih sehingga air lebih mengalir dengan baik meskipun pada musim kemarau sekalipun. PPLH sepertinya juga menggarap system irigasi sawah dikawasan tersebut. Kemudian sampailah ke titik yang diberi nama “Kali MAron” atau Sungai MAron… sungainya sih kecil… saya bahkan bisa melompat keseberang… sungai tersebut dibagi menjadi dua dan diberi filter 01… atau penyaring sampah… satu aliran deras ke kanan ini yang dibiarkan alami dan satu parit buatan yang ditata dan diatur supaya air lebih mengalir deras dan bersih….



Tahap kedua ialah tong barometer. Di port air ini, diberi tong kosong yang ditanam didasar parit dengan kedalaman kurang lebih 2 meter… so harus hati-hati biar tidak tercebur.
Aliran air dibelokan dan melewati filter 02 yang diletakan didasar tanggul dam. Air yang terfilter akan dialirkan melalui pipa ukuran besar yang menuju rumah turbin dan generator. 


Perjalanan menuju rumah teras menantang karena kita harus menuruni bukit setinggi kurang lebih 20 meteran… tapi semua terbayar sudah! Kita disambut oleh sebuah air terjun…. Tapi WAIT A MINUTE! It is Not a waterfall but… a cascade..! yakni aliran sungai berundak dan melewati bebatuan dengan ketingian yang rendah, liat tuh gambarnya oke?...

Learning By Observation With Mas Joko from PPLH at Filter 02

Tong Barometer 2m dibawah air





Filter 02 menyaring sampah lalu air masuk melalui lubang filter yang dialirkan melalui pipa tanam bawah tanah




Dirumah Turbin ini, Air dari pipa tadi yang ditanam didalam tanah persawahan dialirkan dan diberdayakan untuk memutar turbin, lalu turbin akan mengerakan generator yang selanjutnya… DIDAPATLAH listrik sebagai energy yang seperti biasa ada dirumah kita….

Menuruni Bukit menuju Rumah Turbin PLTMH 01

Waterfall atau Cascade???.... ini yang menyambut kami di PLTMH 01




Mengerti?....

Bagaimana?....


If you understand say you understand, if you do not understand say that you don’t understand, but how do I understand when you understand and say that you don’t understand? UNDERSTAND????  











Output Arus PLTMH 01
Ternyata gak sampai disitu, arus output tersebut ternyata bisa diGUNAKAN LAGI… atau REUSE untuk mengerakan turbin dan generator. Tapi kali ini listrik yang dihasilkan tentu lebih lemah… makanya unit PLTMH 02 ini dinamakan WOT LEmah… mungkin gabungan dari WATT sebagai satuan listrik dan kata LEMAH yang berarti… taulah sendiri ya?.... 










Dam Pintu air Output PLTMH 01


















Pipa Arus Air PLTMH 01 WOT Lemah





















Well… rasa-rasanya… kita selalu dituntut untuk survive dan seyogyanya memilki FIGHTING SPIRIT yang tinggi dalam kehidupan ini… seperti yang dicita-citakan dan diharapkan SEKOLAH MUTIARA BUNDA buat anak didiknya… dan hal ini juga digemborkan dan dijadikan theme beberapa Iklan rokok di tanah air… 




PLTMH 02 Wot Lemah














  


Terima Kasih PPLH Seloliman dan DIKNAS PENDIDIKAN SIDOARJO atas usahanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam UUD 1945….  

Last word but not least….

Manusia merupakan mahluk yang sempurna… dibekali akal budi sehingga bisa berkarya… Kalianpun BISA!!!

Rabu, 15 Juni 2011

Mutiara Bunda Teachers @ KKG Gugus 6 Sidoarjo 2011


Mutiara Bunda Teachers @ KKG Gugus 6 Sidoarjo 2011

Guru ganti peran menjadi siswa…
Guru diminta belajar di alam…
Guru juga belajar TTL…
Di PPLH seloliman…
So fun and lot of experience…


Salah satu program Diknas Sidoarjo tahun 2011 ialah mengelar peningkatan mutu pendidik tenaga pengajar tingkat SD. Kegiatan ini digagas oleh Bapak Suyitno dan Bapak Ashrudin sebagai pelaksanan kegiatan yang mengambil lokasi di PPLH Seloliman Trawas. Kegiatan KKG kali ini ditujukan bagi pengembangan metode pembelajaran IPA sekolah Dasar. Dengan sasaran dan pesertanya ialah Guru-guru SD di gugus 6 Sidoarjo. Total semua guru yang menigikuti kurang lebih 80 guru yang mengajar maple IPA. 


Mutiara sendiri diberikan kesempatan bagi 12 orang guru dan satu kepala sekolah. Beruntung sekali beberapa guru dari Nasional Plus yakni Mr. Josh, Ms Novi, dan Ms Aryani turut serta dalam kegiatan ini. Ms Aryani sejatinya guru IPA, Ms Novi juga lulusan kimia, yakni salah satu jurusan Science. Tapi kalo Mr Josh?... he he he… Memang dia guru Bhs. Inggris, tapi pernah mengajar science dikelas dua dan empat, Mr Josh  juga sudah sering kali mengunjungi dan belajar di PPLH seloliman….bahkan ketika bertemu dengan pemandu kami, MJ juga namanya tapi bukan Michael Jackson atao Mr Josh, melainkan Mas Joko serasa seperti reuni dengan teman lama.. kita pertama kali ketemu tahun 2005an dan hampir ketemu 3x setelah itu… selain itu… guru juga perlu belajar atau up-date… Buat pemantapan materi...



Di kegiatan ini kami para guru juga harus mengikuti semua jenis kegiatan yang sudah direncanakan. Dua agenda penting kami ialah… belajar secara langsung tentang PLTAMH atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hydro dan TTL yakni Teknology Tepat Lingkungan. Mengenai detail hal tersebut akan kami bahas di blog ini juga. Pada bab tersendiri.

The gathering

Satu fakta menarik tentang ini ialah ketika kami pertama kali kumpul di aula seminar, kami diberitau apabila hendak menyalakan lampu kami harus berteriak sekeras-kerasnya dan arah teriakan kita mengarah ke lampu listrik phillip yang tergantung ditengah ruangan. Gaya yang terbentuk dari kumpulan aliran udara yang keluar dari mulut-mulut kami akan menggerakan lampu tersebut dan otomatis lampu akan menyala. Percobaan pertama kali gagal… maka kami mencoba lagi lebih keras.. gagal lagi… tetapi mas Joko bilang… bagus! Sudah cukup semangat pagi ini… ternyata… kita dikibulin… lalu semua peserta tertawa terbahak-bahak


Kalo jaman dulu local people of Indonesia pake bunyi-bunyian yang berkode maka kita juga akan menemui hal yang serupa di PPLH.
Apabila terdengar bunyi kentongan seperti “tung… tung… tung…” , berarti waktunya kita berkumpul. Apabila terdengar bunyi gong… kalian taulah gimana bunyinya Gong… Dhong… Dhong.. Dhong… berarti waktunya makan…. Lain lagi kalo terdengar bunyi gamelan, berarti saat itu juga Guru-guru Mutiara Bunda lagi main gamelan. Ada Bu ninik yang pegang Gendhang, Bu Lilik dan bu Atik… dam Anybodfy want to become the “SINDEN”?

Rintangan pertama yang kami temui… pagar pembatas masih terkunci… kami hendaknya memutar rute tapi semua guru sepakat untuk menerobos… yang ini Cuma untuk KEADAAN DARURAT! Jangan sering-sering ditiru Boyz and Girls

Karena sebagian besar guru-guru MB masih muda dan berstamina tinggi Mas Joko sengaja member kami rute yang menantang.. yakni rutenya para Bule atau Tourist kalo mengadakan penelitian atao berkunjung disitu. Bagus bagi saya karena ini rute baru biasanya, saya jalan tembus hutan. So… bisa dipastikan kami harus melewati pematang sawah… bertemu kerbau… jalan harus lepas sepatu karena ya medannya berlumpur apalagi ini masih masa tanam padi.


Muncul beberapa istilah dalam bahasa jawa yang kami agak lupakan yakni: ndaud yang artinya mencabut bibit padi muda, ngaru = meratakan permukaan tanah sawah. Bahkan Bu Ninik sempat nimbrung ndaud dengan petani setempat. Bu Lilik juga ikutan naik alat garu sawah…
Perjalanan kami lanjutan ke sawah, disana kita menemui beberapa rumah warga yang halaman depannya ditanami pohon buah markisa dan satu dua atau lima guru kami diberi buah markisa yang bisa dimakan… hmmm … saya tidak bisa mengatakan rasanya… karena saya tidak sempat makan waktu itu…

Bu Ninik tercinta sedang ndaud dipersamaian tunas padi
Memetik buah markisa



Kalau ini namanya nggaru yaitu meratakan permukaan tanah sawah sebelum ditanami padi

Disana kami juga menemui ibu-ibu yang bekerja memilah atau memisahkan filter/ gabus putung rokok untuk bisa diolah kembali… kira-kira berapa ya penghasilan mereka dapatkan?...
Setelah , melewati sawah sampailah kita di kali Maron dimana sumber air untuk PLTAMH dimulai… sungainya kecil… tapi arusnya tetap mengalir. Kami berjalan menyelusuri sungai kecil itu… lebih tepatnya Parit sembari menikmati segarnya alam pegunungan disana. Disela-sela perjalanan Mas Joko leader kami menjelaskan serius dan terkadang diiringi gurauan yang membuat kami tertawa.

Setelah berjalan kurang lebih satu jam, sampailah kami diPLTAMH yang kami tuju. Sontak kami melihat-lihat. Bu Sri yang Paling serius Tanya ini itu. Pada saat istirahat kami menyantap snack yang kami bawa. “cabin kalo dirumah kita biarkan dan gak ada yang mau memakan tapi kalo disini… begitu berharga!” kata seorang guru.



Perjalanan kami lanjutan ke PLTA MH unit 2 yakni kelanjutan dari arus parit yang ternyata masih juga bisa diberdayakan.  Akan tetapi kami urungkan niat kami untuk turun karena jalannya curam dan kurang lebih berjarak 20 meter dibawah jalan yang kita tempuh. Saya berkesempatan turun dan melihat dari dekat sedangkan yang lain… asyik merasakan jajanan khas desa yang dulu sempat kita nikmati waktu kami kecil. Bisa nebak jajanan itu?... PENTHOL kanji. Ha ha ha…. Dan melihat anak-anak desa yang lagi mandi disungai… jangan salah… air sungainya bersih dan segar….lho!












Inilah yang paling berat... PERJALANAN PULANG KE PPLH pada saat berangkat kami tidak merasakan capek sedikitpun. Akan tetapi… sangat berbeda saat pulang… jalanan aspal… naik terus dan panas menyengat selain itu…. Jarak yang lebih jauh…. FIuuuuhhhh!!! Melelahkan….

Setaelah tiba dilokasi kembali, kita bersih diri walau Cuma membasuh muka dengan air tawar kita badan terasa segar kembali…. Dan DHUNG… DHONG… Dhong… bunyi Gong bertalu tandanya MAKAN SIANG!



Nikmat sekali, makan siang dengan menu nasi putih, sayur lodeh dan lauk Ikan mujaer gireng plus tempe.. tak terasa… saat itu saya makan banyak sekali… dan terlebih makan direstaurant yang terbuka sambil menikmati hijaunya alam pegunungan….







Setelah break, ada pertemuan sejenak dan… acara pembelajaran dimulai…




Makna dan kesan yang kami dapatkan?.... baca di halaman berikutnya…. Sabar ya…. Masih diketik… he he he