The Power of Focus Kids: Dare To Dream
“Dare to dream is dare to do…”
Begitulah slogan yang dulu sering nampak dan menempel dimobil balap team Formula One dan pernah menjadi motto salah satu produsen mobil di Asia yakni Honda. Karena hal itu Honda selalu menjadi yang brand terdepan dan tersukses dalam dunia otomotif. “Kemampuan bermimpi dan meraih mimpi” ya itulah kata kuncinya, dimana slogan dan sikap tersebut ingin kami aplikasikan dalam diri setiap anak didik kita.
Salah satu kegiatan kurikulum dalam mendidik, menumbuhkan, serta membangun karakter siswa-siswi Sekolah Mutiara Bunda ialah melalui program outbound. Kali ini tema outbound sekolah kita ialah “The Power of Focus: Dare to Dream” untuk siswa-siswa Sekolah Dasar dan The Power of Focus: Pay Now Play Later” untuk siswa SMP/SMA plus Guru Sekolah Mutiara Bunda. Mungkin sudah jamak dan semua orang sudah mengenal apa itu kegiatan outbound, tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Apakah “sesuatu yang beda” itu? sesuatu itu ialah menumbuhkan kemampuan Leadership anak didik kita dan memberikan stimulus dalam “meraih mimpi”.
Strong Leadership atau “Kepemimpinan Yang Kuat”
Pioner gelaran outbound dengan tema diatas ialah kakak-kakak SMP & SMA dengan arahan Ms Rayna, salah satu puteri pembina sekolah yang dibantu oleh segenap tim outbound Kasumi Resort. Ms Rayna mempunyai gagasan untuk melatih siswa-siswa kelas SMP & SMA tidak hanya peduli akan diri mereka sendiri akan tetapi mereka juga diharapkan peduli dan bisa memimpin adik-adik kelasnya. Fakta sosial berbicara, rata-rata sang kakak merasa segan apabila diminta untuk membimbing dan mengajari adik-adiknya dirumah dengan berbagai macam alasan. Padahal fungsi Kakak pada umumnya ialah sebagai mentor, panutan/teladan dan pembimbing adik-adik dirumah.
Disinilah nilai lebihnya, setiap gelaran Outbound per kelas akan dipilih beberapa peserta terbaik dalam sikap dan karakter. Pemilihannya pun atas dasar pertimbangan para Coach (istilah panitia pembimbing) dan juga atas pilihan seluruh peserta outbound. Perasaan bangga tentunya akan hinggap didada masing-masing peserta terbaik. Apalagi ada hadiah jamuan makan dengan Bu Linda di Sheraton sebagai extra bonus. Mantap bukan?
Setelah mereka menjadi yang terbaik, maka mereka akan membuktikan kemampuan mereka untuk membimbing adik-adik yang berada satu/dua kelas dibawah mereka. Dan begitu seterusnya sampai dengan siswa Kelas 4 yang akan membimbing adik-adik kelas satu dan dua.
Testimoni singkat output dari program outbound kali ini ialah ketika Coach kelas Lima Sekolah Dasar melakukan sebuah presentasi singkat dihadapan para walimurid pada hari Sabtu 17 Maret 2012. Tepuk tangan meriah dari para walimurid sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan presentasi mereka plus kinerja mereka juga. “Saya tidak menyangka anak saya bisa presentasi seperti itu. Hebat ya?.. Sebuah kejutan bagi saya!” sharing Bapak Iwan selaku walimurid Agieus siswa kelas lima plus SD Mutiara Bunda.
Meraih Mimpi
Seringkali anak-anak kita bermimpi, ingin ini itu dan masih banyak lagi. Akan tetapi apakah Semudah itu meraih mimpi? Semua itu membutuhkan kerja keras dan keuletan dalam meraih mimpi, jatuh bangun dari berbagai kegagalan jelas akan mewarnai hidup kita. Satu pertanyaan mendasar... Apakah akan berhenti? Apakah akan tetap gigih memperjuangkan mimpi kita?... atau bahkan mencari mimpi yang lain?... hal itulah yang ingin kita berikan kepada anak didik kita… Tetap ulet, gigih, fighting Spirit tinggi dan apabila mengalami kegagalan anak didik kita bisa menerima kegagalan tersebut. Hal itu yang dipelajari anak-anak kelas 3 ketika kita belajar dari sebuah film drama family dan sport comedy “The Mighty Ducks 1 Champions”
Kisah Outbound Siswa Kelas 3
.
Perjuangan anak-anak kelas tiga untuk mendapatkan ijin mengikuti outbound kali ini terasa panjang dan berliku. Ada sebagaian walimurid yang amat teramat concern dengan keselamatan anak karena peserta dibimbing tidak oleh guru-guru kelas seperti biasanya akan tetapi oleh kakak-kakak kelasnya. Ada yang mencemaskan kondisi lapangan dan cuaca yang terbilang “extreme” dan berat. Siswa-siswi ini berjuang gigih untuk mendapatkan ijin dan kepercayaan dari papa mamanya. Ambil contoh Majalyn, yang sudah dari awal tidak akan mengikuti outbound tetapi berubah pikiran pada hari terakhir dan memohon kepada sang Mama agar bisa bergabung kegiatan ini dan dia berusaha keras sampai perlu menggelar “tele conference” dengan papanya yang pada saat itu sedang berada diluar negeri. Contoh kedua, Komang yang belum pernah sekalipun “over night” tetapi dia begitu beraninya keluar dari zona aman. dan menariknya, dia pulang membawa Pin I’m The BEST sebagai apresiasi Perserta terbaik bersama dengan Miko dan Achie yang juga membawa pulang pin tersebut.
Begitu pula ketika kegiatan berlangsung, Primadhya dengan gigih berjuang melewati licinnya medan perbukitan, belepotan lumpur, bebatuan dan semak belukar. “Sebenarnya aku mau menangis Mister, tapi aku tahan. aku mau berusaha dan gak mau kalah” katanya lirih. Primadhya termotivasi oleh guru-gurunya yang tiada henti menguatkan mentalnya.. dan pada akhirnya sampailah pada bonus “bermain di aliran sungai” diperbukitan yang terasa jelas berbeda dengan sensasi di waterpark manapun. “Mau bonusnya?” Tanya Bapak Harry Slamet dari Kasumi Adventure.