Kamis, 10 Mei 2012

Be A Little Doctor alias … DOKTER KECIL…

Be A Little Doctor alias … DOKTER KECIL…

Fieldtrip National Plus Mutiara Bunda di Rumah Sakit PHC Surabaya



“Kesan Rumah Sakit bagi anak-anak selama ini identik dengan jarum suntik nan lancip plus tajam, alat periksa atau bor gigi, balutan kain kasa alias perban yang menyakitkan, serta rasa pedih tetesan Betadyne dan merah darah. Itu merupakan tantangan tersendiri bagi anak-anak dan kami ingin anak-anak mampu mengatasi tantangan tersebut. “ ungkap Bapak Bernardus Harry Setyawan atau yang akrab dipanggil Pak Iwan selaku Manager Pemasaran Rumah Sakit PHC Surabaya. 


Terkadang phobia tersebut terbawa sampai pada usia dewasa. Akan menjadi suatu kerugian besar apabila membiarkan phobia tersebut tumbuh berlarut-larut sehingga ketika kita harus masuk rumah sakit, muncul perasaan takut entah karena apa dan khawatir ini itu pada diri kita. Ujung-ujungnya, Bagaimana bisa kita lekas sembuh atau sehat bila bersikap demikian?


Kesan yang muncul diatas digarap dengan sangat sungguh-sungguh oleh Team Rumah Sakit PHC Surabaya melalui program Rumah Sakit buat adik-adik sekolah dasar dengan menggelar Hospital Tour dan Dokter Kecil - Workshop & Training yang materianya mengenai Pola hidup sehat dan First Aid mandiri. Ayo kita ikuti jalan ceritanya.


Pagi itu Bu Denita beserta Team Marketing PHC sudah siap siaga menjemput peserta fieldtrip di Sekolah kami, yakni Sekolah Mutiara Bunda. Mereka datang jauh-jauh dari tepian laut jawa atau Selat Madura dari Kawasan Tanjung Perak hanya untuk menjemput dan menunjukkan jalan bagi rombongan fieldtrip agar lebih mudah mencapai dan lekas sampai dilokasi Fieldtrip. Satu kata “Salut akan semangatnya dan kepedulaian Bu Denita dan teman-teman!”


Lalu 52 siswa peserta Fieldtrip yang terdiri mulai dari kelas 1 Plus sampai dengan 6 Plus sudah tidak sabar untuk segera memulai agenda kegiatan. Agenda sendiri ada dua macam jalur alias rombongan yang terbagi dalam 4 group. Ketika dua group sedang mengikuti Hospital tour dua group yang lain, mendapatkan workshop dan training di Ruang Serbaguna tentang pola hidup sehat dan P3K. Walau mereka masih kecil, tangan mereka terampil tatkala simulasi memasang perban dan merawat cedera pada tubuh.  




Ketika mereka selesai simulasi P3K, Kakak-kakak perawat meminta mereka melepas perban tapi mereka semua enggan melepas dan malahan berkata, “Aku mau pakai saja sampai pulang, aku mau tunjukin ke mama kalo aku bisa memasang perban” Begitulah ungkapan spontan peserta dari kelas kecil. Lebih lanjut, “keren juga ya pake perban ditangan ya.. kayak gelang aksesories” dan tak jarang mereka malah memasang perban di bagian dahi seolah-olah mereka mendapat kecelakaan dikepala mereka. Well… Namanya juga anak-anak, segala sesuatu pasti ada unsur fun and game-nya…


Lain lagi cerita sewaktu Hospital Tour. Kali ini “bintangnya bintang” yakni Si Disthio yang ternyata dia menghadirkan tantangan tersendiri bagi seluruh panitia kegiatan dari RS PHC. Ceritanya, Tio yang baru kelas satu (1 Plus) sangat takut sekali masuk rumah sakit apalagi masuk Ruang praktek dokter. Sudah tentu, dia tidak mau sekalipun mengikuti masuk ke ruang praktek. Dia hanya memperhatikan teman-temanya dari kejauhan dan dari balik pintu maupun candela kaca. Tapi, itu Thio yang dulu… Thio yang sekarang…???


Setelah Groupnya diajak tour ke Ruang Therapi anak, dimana ruang tersebut tertutup dan dilengkapi tata lightning yang mengasyikkan sebagai sarana therapy, Mereka berjalan menuju ke ruang CT scan. Dimana anak-anak akan diberitahu fungsinya dan juga diberi kesempatan untuk mencoba di-Scan seluruh tubuhnya lalu melihat hasil scan diruang monitor. Ketika yang lain asyik naik turun dan masuk keluar CT Scanner, Si Thio yang tadinya tidak mau bergabung lambat laun tanpa diminta dia memberanikan diri masuk dan langsung menuju ruang operator computer dan dengan seksama memperhatikan serta bertanya ini itu yang nampak di screen pada dokter yang bertugas… tanggisanyapun musnah Sudah.


Begitu pula ketika masuk ke ruang praktek gigi, sesaat sebelum masuk, air matanya keluar akan tetapi setelah mendengar kata “Gigi Dinosaurus” dari sang dokter dan juga mendapat info tempat duduknya model “Roller Coaster” sontak kepala mengintip dari daun pintu dan lambat laun masuk ruang Praktek dan bahkan berdiri didepan sang dokter lalu tangannya meraba-raba sambil bertanya ini itu ke sang Dokter! yaaah… Satu tantangan team PHC sudah terjawab! 


Selain cerita Si Thio tadi, anak-anak mendapat banyak berkah dari Fieldtrip kali ini, Kak Liana dan Kak Denita beberapa kali melontarkan pertanyaan seputar kegiatan yang sontak dijawab oleh Tziona (1 Plus), Vincent dan Dimas (5Plus) yang dengan benar menjawb pertanyaan kakak-kakak tadi dan tentunya Kakak-kakak memberikan Souvenir berupa tas travelling nan cantik.






Acara pun semakin berbobot ketika Direktur Utama RS PHC Dokter Nunung memberikan sambutan dan berdialog ini itu dengan anak-anak.  Oh ya… ! Anak-anak yang ikut program ini mendapatkan Sertifikat Lho! selain itu, mereka mendpatkan juga goody bag yang berisi informasi kesehatan bagi anak-anak dan beberapa souvenir. Begitu senangnya mereka belajar dan praktek langsung diRumah Sakit sampai tanpa terasa waktunya telah usai, apa yang terjadi dengan mereka? hampir semuanya mengganguk enggan pulang!


Terima Kasih atas Pelayanannya Rumah Sakit PHC Surabaya –

Sampai Bertemu kembali diprogram kesehatan mendatang.