Jumat, 27 Mei 2011

This is Our Oscar… Academic Awards Kami…

America punya gelaran OScar... 
kamipun ngak mau kalah....
ni buktinya...



Siapa juga yang tidak senang mendapatkan pengakuan? Apalagi pengakuan atas prestasi kitadan jerih payah kita? Sepertinya hal itu akan membayar Lunas seluruh jerih payah kita…

Ini adalah beberapa jenis awards yang kerap kali diberikan bagi orang-oarng atas prestasi luar biasa mereka… jangan ngiri ya?.... 

Tanamkan pada diri anda suatu saat anda memilki kesempatan untuk mendapatkan awards semacam itu…


Jangankan anak-anak, kita pun juga pasti merasa bangga bila mendapatkan pengakuan atas hasil kerja kita, dan lagi salah satu hasrat dari Sembilan hasrat ialah “ingin dihargai”… apa salahnya bila kita juga ngikut trend dengan memberikan Acedemic Awards….

Jelas sekali tujuan pemberian ini antara lain:

Menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri anak tersebut… menciptakan atmosphere yang competitive namun juga cooperative…  menumbuhkan fighting spirit dan pondasi mental yang kuat… dan sebagai alat ukur prestasi kita di lingkungan tempat kita berada, berkarir dsb.

 

Jujur saja bukannya kami ingin melihat siapa yang diatas atau siapa yang dibawah… akan tetapi Award juga bisa digunakan sebagai stimulus explorasi bakat dan kemampuan seseorang… 

Bentuk award sebetulnya macam-macam akan tetapi tantangan terletak ada pada… nilai awards tersebut… dikelas kami ada system karakter point dan semua sudah pasti melihat karena terpampang jelas, kami juga ada pemberian plakat prestasi yang kita bikin dan dposting ke facebook serta ada juga pemberian hadiah langsung. Usahakan nilai nominal ya jangan yang terlalu murah atau terlalu mahal…
Kali ini di kelas 5 Plus anak-anak semakin terpacu selain… acara pengumuman Nilai terbaik tiap kali ada Ulangan atau Test dibuat semendebarkan mungkin… beberapa anak yang berprestasi melebihi level yang disepakati bisa mendpatkan point-point kharakter yang akan mendapatkan penghargaan diakhir tahun ajaran…

Untuk kali ini award kita dobel… hampir untuk setiap mata pelajaran yang di UAS-kan anak-anak membuat satu banner yang berisikan tentang si penerima NIlai tertinggi serta beberapa nama yang mendekati nilai anak tersebut…
 
Dan yang paling disuka.. ialah… sebagi hadiah hiburan kita bagikan sebatang coklat… silverqueen… bagi siswa dengan nilai terbaik…. He he he… dan ternyata… efeknya…. LUAR BIASA!!!!

Berikut beberapa







Moga-moga mereka belajar karena mereka ingin menjadi orang pandai dan lebih dari sekedar coklat….

Rabu, 25 Mei 2011

Thinking Skill dibalik Soal Bahasa Inggris

Thinking Skills
dibalik Soal Bahasa Inggris & Science



Banyak pilihan dalam kehidupan ini…
Dan terkadang pilihan itu … berikan kita sisi positive atau negative…

 
Yaaa… begitulah kehidupan kita kelak, atau bahkan saat ini saja pada saat kita duduk belajar di bangku sekolah kita harus pandai-pandai menggambil keputusan mulai dari level yang sangat mudah sampai dengan yang paling sukar. Problema saat ini yang terjadi di negara kita, kita tidak bisa memecahkan masalah yang ada, oleh karena itu negara sering kacau balau… kalau hal ini ditelaah lebih dalam mungkin ada kaitannya dengan metode pendidikan kita…? bisa jadi apabila kita lihat lebih kedalam, salah satu factor yang paling kecil ialah metode thinking skill dalam mengerjakan soal-soal evaluasi akhir. 


Secara traditional, kita terbiasa menjawab model soal pilihan ganda atau “multiple choice”, “close test” atau test tertutup dalam bahasa test isilahnya “Fill in the blank” ialah isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat  serta model yang lainnya ialah jawablah pertanyaan dibawah ini atau “answer the questions”. 

 
Model-model soal tersebut memang ada nilai lebihnya, dari pilihan ganda saja kita belajar bisa menentukan yang terbaik dari pilihan yang ada, close test juga membuat kita lebih tepat dalam menjawab tantangan, serta answer the questions kita belajar beropini dengan menjelaskan sejelas mungkin.

Akan tetapi, dalam beberapa jenis model soal yang kita kenalkan pada anak didik, siswa yang mahir dalam menjawab soal tersebut juga mengalami kesulitan ketika mencoba mengerjakan jenis “model lain” yang kita berikan. Beberapa factor yang mempengaruhi ialah
1.       Mereka juga belum mengaplikasi model analytical thinking.
2.       Belum menjadi  seorang yang risk taker.
3.       Belum memilki jiwa problem solver yang kuat sehingga mudah menjadi seorang “quiter”


Dari tiga problema di atas, semoga saja model soal yang kami berikan bisa setidaknya mengurangi factor-faktor diatas. Model ini biasa kami gunakan untuk pelajaran English, Science dan Math, walau masih memiliki beberapa kesulitan terhadap regulasi yang berlaku baik di tingkat internal maupun external.

Inilah rahasia mengapa kita berikan model ini.

Pertama yang khusus untuk bahasa inggris kita sering mengunakan materi yand dibrowsing dr internet dengan maksud… ya itulah yang ada dikehidupan kita sesunguhnya. Kami harapkan siswa akan mulai gemar membaca dan mencoba menemukan sesuatu yang menarik sesuai dengan minat mereka. Asalkan jangan kebablasan, disini kata pengendalian diri memegang peranan penting. Banyak dari kita yang jatuh karena kita tidak bisa mengendalikan diri dalam mencari informasi dan mengunakan sumber daya yang kita miliki.


Kedua, pada kolom match to its meaning, mengandung beberapa maksud dan tujuan yang tidak langsung kita berikan ke anak didik. Dengan lima soal dan lima jawaban saja yang tersedia, siswa dituntunt untuk BENAR-BENAR memahami dan tahu betul jawaban dari soal yang tersedia. Apabila kita teledor sedikit atau bahakan asal jawad bisa dipastikan, kita membuat dua kesalahan. So, sifat dan sikap RISK TAKER akan mulai tertanam dari model soal ini.

Ketiga, pada kolom yang sebetulnya sangat sederhana, yakni TRUE or FALSE, dimana siswa hanya diminta menentukan apakah benar atau salah, diseksi ini siswa diminta untuk benar-benar memahami makna statement yang ada dan menganilisa berdasarkan fakta yang ada, yang kemudian menjawab soal tersebut. So, disini belajar ANALISA fakta serta RISK TAKER juga bisa juga ditambahkan untuk membenarkan statement berdasarkan FAKTA yang ada.



Keempat, pada seksi kita juga ada PUT IN ORDER, maksud dari model ini jelasnya kita belajar menggabungkan beberapa kata secara kronologis, terpola, tersistematis, dan sesuai dengan hierarki baik yang telah ditentukan ataupun yang mengikuti kaidah umum. Bukankah dalam ilmu management kita seharusnya berpikir dan bertindak secara sistematik, terpola dan kronologis serta belajar juga hukum sebab akibat.



Kelima, dalam pertanyaan uraian, soal yang kita gunakan model dua jenis yaitu menjawab sesuai dengan jawaban dari fakta yang tersedia dan yang kedua ialah menjawab dengan jawaban yang belum ada atau tidak ada dalam konteks yang disediakan. Anak-anak sudah terbiasa menjawab model pertanyaan yang pertama dengan kata lain kita membimbing anak untuk mencari jawaban yang sudah ada. Yang lainnya, anak-anak diminta untuk menganalisa pertanyaan terlebih dulu, comparasi serta memberikan opini mereka.




So, melalui model soal yang sedemikian rupa, siswa kami harapkan memiliki interest dalam aktivitas berpikir dan menbuat mereka terbiasa dengan pola pembelajaran OUT OF THE BOOK serta harapan kami ialah siswa mampu belajar mandiri tentang banyak hal didunia ini selain yang ada disekolah karena secara tidak langsung kami berikan pola belajar… SO LIFETIME Learner independently…


This is what we give u and what will you get… you may have accept the score right now… but your THINKING ABILITY will grow bigger and bigger gradually…
Why I can say like this?... I learn and observe the model of question gained from My tutor who come from Australia… he got and experienced such an Australian way of learning…

Mr Josh – English teacher for grade 5 Plus
   

Senin, 23 Mei 2011

Menyusun Portofolio – Refleksi bagi Siswa Sekolah Dasar


Portofolio – Refleksi 
bagi Siswa Sekolah Dasar

Hampir semua metode evaluasi yang kita kenal sekarang ini ialah metode tanya jawab baik tulis maupun lisan. Dan poin evaluasi selama ini berdasarkan atas metode tersebut yang menekankan pada segi “material mastery” atau penguasaan materi saja.  

Siswa  Nasional Plus pada khususnya kelas empat plus tahun ajaran 2009/2010 mencoba belajar bagaimana metode evaluasi belajar dengan system Refleksi untuk kali pertama di Mutiara Bunda. Mata pelajaran yang kami gunakan pada waktu itu ialah IPA sedangkan bab yang kami pelajari ialah “Pengaruh  Benda-Benda Langit terhadap Kehidupan Bumi”, dimana bab tersbut  juga mempelajari tentang fase penampakan bulan sebagai salah satu materi yang sukar ditelaah bagi anak didik kami.

 Format refleksi yang kami harapkan tentunya mengunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar baik dari segi konten refleksi mereka maupun dari tata bahasa mereka. Berhubung thema ini tidak diajarkan dalam bab bahasa Inggris maka siswa Nasional plus mencoba menuangkan hasil olah pikir mereka sesuai dengan kemampuan berbahasa mereka. Apabila mereka mau mencoba mengunakan bahasa inggris it’s Wonderful! Dengan Bahasa Indonesia, kenapa tidak? Dengan target anak mampu menuangkan isi pikiran mereka ke dalam komposisi narasi sebanyak 100 – 150 kata atau lebih bagi siswa yang suka kegiatan menulis.

 


Konten yang kami harapkan antara lain:
1.   Pembukaan = yang dalamnya tercantum salam pembuka, informasi penulis, maksud dan tujuan penulis.
2.   Materi inti yang menceritakan tentang aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran unit yang bersangkutan serta pengetahuan yang mereka dapatkan dan kuasai serta hasil yang mereka peroleh.
3.   Opini berisikan tentang apa yang mereka rasakan selama mereka belajar unit tersebut, apakah mereka sangat antusias, apakah bab ini merupakan hal yang mereka kagumi, atau apakah aktivitas bab ini merupakan hobby atau interest meraka atau bahkan sebaliknya.  
4.   Evaluasi berisikan tentang hasil yang mereka dapatkan dari setiap aktivitas yang mereka kerjakan, sebab akibat dari apa yang telah mereka lakukan, baik dari segi akademik maupun dari segi proses belajar anak didik.
5.   Langkah kedepan memegang peranan penting juga, ini berisikan tentang rencana kedepan yang diambil siswa-siswa dalam dalam penguasaan materi, metode belajar serta sikap baik secara khusus sesuai dengan unit materi ataupun dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan usia mereka.

Dan yang paling utama ialah anak-anak diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, anak-anak tidak dipermasalahkan apabila mereka menceritakan sesuatu yang negative terhadap kegiatan belajar mengajar yang mereka lakukan. Dengan kata lain refleksi ini sesuai dengan isi hati dan pengalaman pribadi siswa-siswa kami.

Berikut beberapa contoh refleksi yang diprakarsai oleh siswa-siswi national plus. 




 
Every child is different …

Beberapa Point-point refleksi yang general antara lain:
1.      Apa yang kalian pelajari dari unit ini?
2.      Pengetahuan apa yang kalian dapatkan?
3.      Metode pembelajaran apa saja yang sudah kalian lakukan bersama guru dan teman kalian?
4.      Apakah kalian suka dengan materi ini?
5.      Bagian apakah yang kalian paling sukai atau berkesan?
6.      Hal apa yang sukar kalian pelajari?
7.      Hal apa yang kalian tidak suka pada saat pembelajaran unit ini?
8.      Kesulitan atau kendala apa saja yang kalian hadapi?
9.      Apakah sudah puas dengan hasil yang kalian capai? Jelaskan.
10.  Langkah apa yang akan kalian ambil untuk mencapai hasil yang lebih baik?


Well… refleksi ialah bentuk yang sederhana dari proses pembelajaran akan tetapi bisa diaplikasikan ke dalam bentuk yang lain bahkan bisa juga diterapkan dalam kehidupan sehari hari, dari tingkat sekolah sampai dengan tingkat kita berkarir esok…

Tidak PERCAYA???... we will see it someday…

Have a Great week of examination…

Mr Josh – Five Plus English teacher