Be A Little Doctor alias … DOKTER KECIL…
Fieldtrip National Plus Mutiara Bunda di Rumah Sakit
PHC Surabaya
“Kesan Rumah Sakit bagi anak-anak selama ini identik dengan jarum suntik
nan lancip plus tajam, alat periksa atau bor gigi, balutan kain kasa alias
perban yang menyakitkan, serta rasa pedih tetesan Betadyne dan merah darah. Itu
merupakan tantangan tersendiri bagi anak-anak dan kami ingin anak-anak mampu
mengatasi tantangan tersebut. “ ungkap Bapak Bernardus Harry Setyawan atau yang
akrab dipanggil Pak Iwan selaku Manager Pemasaran Rumah Sakit PHC Surabaya.
Terkadang
phobia tersebut terbawa sampai pada usia dewasa. Akan menjadi suatu kerugian
besar apabila membiarkan phobia tersebut tumbuh berlarut-larut sehingga ketika
kita harus masuk rumah sakit, muncul perasaan takut entah karena apa dan
khawatir ini itu pada diri kita. Ujung-ujungnya, Bagaimana bisa kita lekas
sembuh atau sehat bila bersikap demikian?
Kesan yang muncul diatas digarap dengan sangat sungguh-sungguh oleh Team
Rumah Sakit PHC Surabaya melalui program Rumah Sakit buat adik-adik sekolah
dasar dengan menggelar Hospital Tour dan Dokter Kecil - Workshop & Training
yang materianya mengenai Pola hidup sehat dan First Aid mandiri. Ayo kita ikuti
jalan ceritanya.
Pagi itu Bu
Denita beserta Team Marketing PHC sudah siap siaga menjemput peserta fieldtrip
di Sekolah kami, yakni Sekolah Mutiara Bunda. Mereka datang jauh-jauh dari
tepian laut jawa atau Selat Madura dari Kawasan Tanjung Perak hanya untuk
menjemput dan menunjukkan jalan bagi rombongan fieldtrip agar lebih mudah
mencapai dan lekas sampai dilokasi Fieldtrip. Satu kata “Salut akan semangatnya
dan kepedulaian Bu Denita dan teman-teman!”
Lalu 52 siswa peserta Fieldtrip yang terdiri mulai dari kelas 1 Plus
sampai dengan 6 Plus sudah tidak sabar untuk segera memulai agenda kegiatan.
Agenda sendiri ada dua macam jalur alias rombongan yang terbagi dalam 4 group.
Ketika dua group sedang mengikuti Hospital tour dua group yang lain,
mendapatkan workshop dan training di Ruang Serbaguna tentang pola hidup sehat
dan P3K. Walau mereka masih kecil, tangan mereka terampil tatkala simulasi
memasang perban dan merawat cedera pada tubuh.
Ketika
mereka selesai simulasi P3K, Kakak-kakak perawat meminta mereka melepas perban
tapi mereka semua enggan melepas dan malahan
berkata, “Aku mau pakai saja sampai pulang, aku mau tunjukin ke mama kalo aku
bisa memasang perban” Begitulah ungkapan spontan peserta dari kelas kecil. Lebih
lanjut, “keren juga ya pake perban ditangan ya.. kayak gelang aksesories” dan
tak jarang mereka malah memasang perban di bagian dahi seolah-olah mereka
mendapat kecelakaan dikepala mereka. Well… Namanya juga anak-anak, segala
sesuatu pasti ada unsur fun and game-nya…
Lain lagi cerita sewaktu Hospital Tour. Kali ini “bintangnya bintang”
yakni Si Disthio yang ternyata dia menghadirkan tantangan tersendiri bagi
seluruh panitia kegiatan dari RS PHC. Ceritanya, Tio yang baru kelas satu (1
Plus) sangat takut sekali masuk rumah sakit apalagi masuk Ruang praktek dokter.
Sudah tentu, dia tidak mau sekalipun mengikuti masuk ke ruang praktek. Dia
hanya memperhatikan teman-temanya dari kejauhan dan dari balik pintu maupun
candela kaca. Tapi, itu Thio yang dulu… Thio yang sekarang…???
Setelah
Groupnya diajak tour ke Ruang Therapi anak, dimana ruang tersebut tertutup dan dilengkapi
tata lightning yang mengasyikkan sebagai sarana therapy, Mereka berjalan menuju
ke ruang CT scan. Dimana anak-anak akan diberitahu fungsinya dan juga diberi
kesempatan untuk mencoba di-Scan seluruh tubuhnya lalu melihat hasil scan
diruang monitor. Ketika yang lain asyik naik turun dan masuk keluar CT Scanner,
Si Thio yang tadinya tidak mau bergabung lambat laun tanpa diminta dia memberanikan
diri masuk dan langsung menuju ruang operator computer dan dengan seksama memperhatikan
serta bertanya ini itu yang nampak di screen pada dokter yang bertugas…
tanggisanyapun musnah Sudah.
Begitu pula ketika masuk ke ruang praktek gigi, sesaat sebelum masuk, air
matanya keluar akan tetapi setelah mendengar kata “Gigi Dinosaurus” dari sang
dokter dan juga mendapat info tempat duduknya model “Roller Coaster” sontak
kepala mengintip dari daun pintu dan lambat laun masuk ruang Praktek dan bahkan
berdiri didepan sang dokter lalu tangannya meraba-raba sambil bertanya ini itu
ke sang Dokter! yaaah… Satu tantangan team PHC sudah terjawab!
Selain
cerita Si Thio tadi, anak-anak mendapat banyak berkah dari Fieldtrip kali ini,
Kak Liana dan Kak Denita beberapa kali melontarkan pertanyaan seputar kegiatan
yang sontak dijawab oleh Tziona (1 Plus), Vincent dan Dimas (5Plus) yang dengan
benar menjawb pertanyaan kakak-kakak tadi dan tentunya Kakak-kakak memberikan
Souvenir berupa tas travelling nan cantik.
Acara pun semakin berbobot ketika Direktur Utama RS PHC Dokter Nunung
memberikan sambutan dan berdialog ini itu dengan anak-anak. Oh ya… ! Anak-anak yang ikut program ini
mendapatkan Sertifikat Lho! selain itu, mereka mendpatkan juga goody bag yang
berisi informasi kesehatan bagi anak-anak dan beberapa souvenir. Begitu
senangnya mereka belajar dan praktek langsung diRumah Sakit sampai tanpa terasa
waktunya telah usai, apa yang terjadi dengan mereka? hampir semuanya mengganguk
enggan pulang!
Terima Kasih atas Pelayanannya Rumah Sakit PHC
Surabaya –
Sampai
Bertemu kembali diprogram kesehatan mendatang.
Hehehehe... kapan-kapan gentian yang Regular Mutiara Bunda dooooooongggg.... :D
BalasHapus