Mutiara Bunda Teachers @ KKG Gugus 6 Sidoarjo 2011
Guru ganti peran menjadi siswa…
Guru diminta belajar di alam…
Guru juga belajar TTL…
Di PPLH seloliman…
So fun and lot of experience…
Salah satu program Diknas Sidoarjo tahun 2011 ialah mengelar peningkatan mutu pendidik tenaga pengajar tingkat SD. Kegiatan ini digagas oleh Bapak Suyitno dan Bapak Ashrudin sebagai pelaksanan kegiatan yang mengambil lokasi di PPLH Seloliman Trawas. Kegiatan KKG kali ini ditujukan bagi pengembangan metode pembelajaran IPA sekolah Dasar. Dengan sasaran dan pesertanya ialah Guru-guru SD di gugus 6 Sidoarjo. Total semua guru yang menigikuti kurang lebih 80 guru yang mengajar maple IPA.
Mutiara sendiri diberikan kesempatan bagi 12 orang guru dan satu kepala sekolah. Beruntung sekali beberapa guru dari Nasional Plus yakni Mr. Josh, Ms Novi, dan Ms Aryani turut serta dalam kegiatan ini. Ms Aryani sejatinya guru IPA, Ms Novi juga lulusan kimia, yakni salah satu jurusan Science. Tapi kalo Mr Josh?... he he he… Memang dia guru Bhs. Inggris, tapi pernah mengajar science dikelas dua dan empat, Mr Josh juga sudah sering kali mengunjungi dan belajar di PPLH seloliman….bahkan ketika bertemu dengan pemandu kami, MJ juga namanya tapi bukan Michael Jackson atao Mr Josh, melainkan Mas Joko serasa seperti reuni dengan teman lama.. kita pertama kali ketemu tahun 2005an dan hampir ketemu 3x setelah itu… selain itu… guru juga perlu belajar atau up-date… Buat pemantapan materi...
Di kegiatan ini kami para guru juga harus mengikuti semua jenis kegiatan yang sudah direncanakan. Dua agenda penting kami ialah… belajar secara langsung tentang PLTAMH atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hydro dan TTL yakni Teknology Tepat Lingkungan. Mengenai detail hal tersebut akan kami bahas di blog ini juga. Pada bab tersendiri.
The gathering
Satu fakta menarik tentang ini ialah ketika kami pertama kali kumpul di aula seminar, kami diberitau apabila hendak menyalakan lampu kami harus berteriak sekeras-kerasnya dan arah teriakan kita mengarah ke lampu listrik phillip yang tergantung ditengah ruangan. Gaya yang terbentuk dari kumpulan aliran udara yang keluar dari mulut-mulut kami akan menggerakan lampu tersebut dan otomatis lampu akan menyala. Percobaan pertama kali gagal… maka kami mencoba lagi lebih keras.. gagal lagi… tetapi mas Joko bilang… bagus! Sudah cukup semangat pagi ini… ternyata… kita dikibulin… lalu semua peserta tertawa terbahak-bahak
Kalo jaman dulu local people of Indonesia pake bunyi-bunyian yang berkode maka kita juga akan menemui hal yang serupa di PPLH.
Apabila terdengar bunyi kentongan seperti “tung… tung… tung…” , berarti waktunya kita berkumpul. Apabila terdengar bunyi gong… kalian taulah gimana bunyinya Gong… Dhong… Dhong.. Dhong… berarti waktunya makan…. Lain lagi kalo terdengar bunyi gamelan, berarti saat itu juga Guru-guru Mutiara Bunda lagi main gamelan. Ada Bu ninik yang pegang Gendhang, Bu Lilik dan bu Atik… dam Anybodfy want to become the “SINDEN”?
Rintangan pertama yang kami temui… pagar pembatas masih terkunci… kami hendaknya memutar rute tapi semua guru sepakat untuk menerobos… yang ini Cuma untuk KEADAAN DARURAT! Jangan sering-sering ditiru Boyz and Girls
Karena sebagian besar guru-guru MB masih muda dan berstamina tinggi Mas Joko sengaja member kami rute yang menantang.. yakni rutenya para Bule atau Tourist kalo mengadakan penelitian atao berkunjung disitu. Bagus bagi saya karena ini rute baru biasanya, saya jalan tembus hutan. So… bisa dipastikan kami harus melewati pematang sawah… bertemu kerbau… jalan harus lepas sepatu karena ya medannya berlumpur apalagi ini masih masa tanam padi.
Muncul beberapa istilah dalam bahasa jawa yang kami agak lupakan yakni: ndaud yang artinya mencabut bibit padi muda, ngaru = meratakan permukaan tanah sawah. Bahkan Bu Ninik sempat nimbrung ndaud dengan petani setempat. Bu Lilik juga ikutan naik alat garu sawah…
Perjalanan kami lanjutan ke sawah, disana kita menemui beberapa rumah warga yang halaman depannya ditanami pohon buah markisa dan satu dua atau lima guru kami diberi buah markisa yang bisa dimakan… hmmm … saya tidak bisa mengatakan rasanya… karena saya tidak sempat makan waktu itu…
Bu Ninik tercinta sedang ndaud dipersamaian tunas padi |
Memetik buah markisa |
Kalau ini namanya nggaru yaitu meratakan permukaan tanah sawah sebelum ditanami padi |
Disana kami juga menemui ibu-ibu yang bekerja memilah atau memisahkan filter/ gabus putung rokok untuk bisa diolah kembali… kira-kira berapa ya penghasilan mereka dapatkan?...
Setelah , melewati sawah sampailah kita di kali Maron dimana sumber air untuk PLTAMH dimulai… sungainya kecil… tapi arusnya tetap mengalir. Kami berjalan menyelusuri sungai kecil itu… lebih tepatnya Parit sembari menikmati segarnya alam pegunungan disana. Disela-sela perjalanan Mas Joko leader kami menjelaskan serius dan terkadang diiringi gurauan yang membuat kami tertawa.
Setelah berjalan kurang lebih satu jam, sampailah kami diPLTAMH yang kami tuju. Sontak kami melihat-lihat. Bu Sri yang Paling serius Tanya ini itu. Pada saat istirahat kami menyantap snack yang kami bawa. “cabin kalo dirumah kita biarkan dan gak ada yang mau memakan tapi kalo disini… begitu berharga!” kata seorang guru.
Perjalanan kami lanjutan ke PLTA MH unit 2 yakni kelanjutan dari arus parit yang ternyata masih juga bisa diberdayakan. Akan tetapi kami urungkan niat kami untuk turun karena jalannya curam dan kurang lebih berjarak 20 meter dibawah jalan yang kita tempuh. Saya berkesempatan turun dan melihat dari dekat sedangkan yang lain… asyik merasakan jajanan khas desa yang dulu sempat kita nikmati waktu kami kecil. Bisa nebak jajanan itu?... PENTHOL kanji. Ha ha ha…. Dan melihat anak-anak desa yang lagi mandi disungai… jangan salah… air sungainya bersih dan segar….lho!
Inilah yang paling berat... PERJALANAN PULANG KE PPLH pada saat berangkat kami tidak merasakan capek sedikitpun. Akan tetapi… sangat berbeda saat pulang… jalanan aspal… naik terus dan panas menyengat selain itu…. Jarak yang lebih jauh…. FIuuuuhhhh!!! Melelahkan….
Setaelah tiba dilokasi kembali, kita bersih diri walau Cuma membasuh muka dengan air tawar kita badan terasa segar kembali…. Dan DHUNG… DHONG… Dhong… bunyi Gong bertalu tandanya MAKAN SIANG!
Nikmat sekali, makan siang dengan menu nasi putih, sayur lodeh dan lauk Ikan mujaer gireng plus tempe.. tak terasa… saat itu saya makan banyak sekali… dan terlebih makan direstaurant yang terbuka sambil menikmati hijaunya alam pegunungan….
Setelah break, ada pertemuan sejenak dan… acara pembelajaran dimulai…
Makna dan kesan yang kami dapatkan?.... baca di halaman berikutnya…. Sabar ya…. Masih diketik… he he he
Tidak ada komentar:
Posting Komentar